Pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Baubau yang menelan anggaran Rp 2,4 miliar ditarget tuntas Desember 2021. PLHUT di Baubau ini nantinya akan memiliki fasilitas lengkap.
Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Dr. H. Ali Rokhmad menjelaskan, di lantai satu gedung, semua fasilitas pelayanan disediakan, mulai dari pendaftaran dengan sistem terpadu yang memperhatikan protokol kesehatan sampai diupayakan pembayaran Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) bisa langsung bayar di tempat.
Di lantai dua, pelayanan dikhususkan untuk kegiatan manasik haji yang dipandu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Peragaan pelaksanaan rukun ibadah haji dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketika nanti di berada di Tanah Suci.
“Mengapa semua itu penting disediakan, karena haji itu adalah ibadah, maka bimbingan manasik haji itu menjadi prioritas supaya calon haji yang diberangkatkan nanti ibadahnya betul-betul sesuai ketentuan syariat agama Islam. Mereka juga tiba disana taat akan protokol kesehatan. Sebab kalau manasiknya bagus, terstandar, diharapkan nanti mereka yang berangkat haji itu benar-benar menjadi haji yang mabrur,” jelasnya.
Kata dia, indikator mabrur untuk jamaah haji itu adalah setelah pulang mendapat perubahan, artinya kesalehan individu dan kesalehan sosialnya tercipta dengan baik sehingga diharapkan jamaah haji itu pulang betul-betul menjadi manusia yang punya kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat.
“Jadi bukan hanya soleh tapi rajin berbagi, bersedekah, kegiatan sosialnya jalan. Amar ma’ruf nahi munkar nya itu makin mantap sebab mereka punya bekal manasik haji yang bagus,” imbuhnya.
Dikatakan, Kemenag kota Baubau punya prestasi yang baik sehingga dipilih untuk dibangun PLHUT. Sebab wilayah pembangunan itu tidak setiap kota atau kabupaten mendapatkan anggaran, hanya Kemenag yang memiliki jumlah pendaftar haji terbanyak di wilayah itu, kemudian bagus dalam pelayanan lalu syarat administrasi memiliki lahan.
“Nah, atas dasar itu untuk mendorong kinerjanya kita bangunkan PLHUT. Sekarang jumlah PLHUT se-Indonesia ada 33 dan di Sultra ada 3 termasuk di Baubau ini. Itu sebuah prestasi baik sebab provinsi lain biasanya hanya ada 1 atau 2 PLHUT,” tandasnya. (Rubrik Sultra)